Pendidikan
karakter di Tmur Tengah dan di Indonesia
Oleh : Mardiyanto
Guru SMK Muhammadiyah 2 Ajibarang
Dua orang pakar pendidikan karakter berbicara bersama dalam
satu forum di Masjid 17 pada Jum’at
siang 9 Februari 2018 yaitu Prof .Dr. Atef Abu El Nur dai Suez Canal University
dan Prof.Dr. Sangidu,M.Hum. dari UGM dengan mengangkat tema “Pendidikan
karakter di Tmur Tengah dan di Indonesia.”
Diawali oleh Prof.Dr. Sangidu,M.Hum. yang mengatakan bahwa
pendidikan karakter di Indonesia sudah ada sejak dulu dengan nama pendidikan
budi pekerti.Kemudian pada tahun 1980 pada saat Mentri Pendidikan dan
kebudayaan dijabat oleh Daud Yusuf pendidikan budi pekerti dihapus. Dan ketika
sudah melihat kemerosotan moral dan rusaknya budi pekerti dikalangan pelajar
kita maka mulai kembali digembo-gemborkan pendidikan karakter. Pada masa Mentri
Pendidikan Muh Nuh dibentuk Dirjend baru yaitu Dirjend PAUDNI.
Permasalahanya adalah :
Usia berapakah usia yang tepat untuk menanamkan nilai-nilai
moral pada anak ?
Menurut Psikolog usia yang tepat adalah 0 – 12 tahun untuk
mengajarkan nilai moral.
Pembicara kedua Prof.Dr. Atef Abu El Nur dengan penterjemah
ustadz Mintaraga Eman Surya,Lc.
Beliau menyampaikan bahwa pendidikan dibagi menjadi :
1.
Masa anak-anak
2.
Masa Usia Sekolah
3.
Masa Pendidikan Tinggi
Masa anak-anak.
Pada masa anak-anak pendidikan yang utama dipegang oleh ibu
sehingga kita mengenal istilah “ Al Umy madrasatul fi Aulia “ ( ibu adalah
sekolah yang pertama ) ibulah yang menanamkan pendidikan karakter pertamakali
pada anak. Sehingga jika menginginkan anak yang baik maka harus mempersiapkan
ibu yang baik termasuk ketika memilih jodoh sebagai pasangan hidup kita
menggunakan kriteria agamanya sebagai syarat
utama sebelum yang lain. Tahap ini disebut sebagai kritis karena “ Belajar diwaktu kecil bagai
menukir diatas batu .” akan merekat dan berkesan seumur hidupnya.
Masa Sekolah ( SD, SMP, SMA )
Pada masa ini peran keluarga sangatlah penting, keluarga
harus mendampingi pada saat pendidikan dan juga memperhatikan setiap perubahan
yang terjadi pada anak dimasa pendidikan.
Masa Pendidikan Tinggi
Masa Pendidikan Tinggi hanya merupakan penyempurnaan dari
apa yang diperoleh pada masa SMA dan hanya untuk memupuk minat serta mempersiapkan dengan dunia kerja.
Dalam kesempatan dialog ada 3 penanya yaitu Imron Witikno
dari SMK Muhammadiyah 2 Ajibarang, ustadz Mubaroq dan ustadzah Umi Latifah dari
SMA Muhammadiyah 1 Purwokerto.
Ringkasan jawaban dari 3 penanya tersebut adalah :
Remaja/ pemuda dimana-mana sama adalah masa yang cukup
bergejolak akan tetapi dalam menanamkan pendidikan moral pasti ada celahnya.
Remaja dijaman now disibukan dengan kegiatan , teknologi
informasi, medsos akan tetapi pada saatnya mereka akan berubah seiring dengan
perkembangan usia dan pola pikir mereka.
Pengarahan pada masa muda adalah dengan diskusi tentang
permasalahan yang bisa membahayakan dirinya. Yang terpenting kepada para remaja
jangan hanya ditekan harus begini dan begitu akan tetapi berilah pengarahan, motivasi dan kasih sayang pada mereka.
Mengajarkan karakter / ahlak itu cukuplah dengan Al Qur’an
dan semua yang ada di dalamnya.
Ajibarang, 26 Jumadil Ula 1439 H / 11 Februari 2018 M
Tidak ada komentar:
Posting Komentar