Daftar Blog Saya

Jumat, 04 Januari 2019


PELAJARAN HIDUP
Mardiyanto,wong Banyumas

Ketika almarhum bapak saya buka warung dirumah, ada seorang penjual kerupuk yang selalu rutin memasok kerupuknya. Dilihat bahasa sunda yang digunakan  tampak sekali dia adalah orang jawa Barat. Setiap satu minggu sekali mengirim dagangan krupuknya diwarung bapak saya. Pernah beberapa minggu dia tidak datang sehingga stok kerupuk diwarung bapak lama tidak tersedia. Ketika dia datang lagi menjual kerupuknya bapak bertanya,” Lama ngga jualan kenapa pak ?.”
“ Aduh maaf pak habis panen di kampung, sekalian jemur padi sampai kering,” jawab pedagang krupuk. 
“ Ooh jadi selain berdagang bapak bertani juga ? “ tanya bapak  lagi.
“ Betul pak, saya bertani. Ketika tiba musim tanam kami bekerja disawah setiap hari, sambil menunggu waktu panen saya berdagang krupuk.” Lanjutnya.
“ Lalu siapa yang merawat tanaman padi selama bapak jualan krupuk ?”
“ Ada istri saya sama anak-anak sepulang sekolah mereka membantu di sawah. Sebulan sekali saya pulang memberi uang belanja untuk istri dan keluarga sekaligus menengok sawah.” Tandasnya.
“ Untuk kebutuhan rutin harian kami ambil dari hasil berdagang krupuk, untuk keperluan jangka panjang yang besar kami menggunakan hasil panen.” Jelasnya.
Mendengar dialog bapak saya dengan pedagang kerupuk tadi saya mendapat pelajaran luar biasa tentang hidup. Seorang petani dan pedagang krupuk dengan pola pikir sederhana memiliki management keuangan yang luar biasa. Dengan kesabaran dan keuletan serta  kerja cerdas dia mengatasi problematika ekonominya.
Al Qur’an menunjukan dalam surat Al Insyirah ayat 7 – 8 :
“ Jika telah selesai satu pekerjaan, lakukanlah pekerjaan yang lain. Dan hanya pada Tuhanmulah engkau berharap.”
Banyak petani  kurang sabar menjalani  profesi dan roda kehidupan. Orang menjual sawahnya untuk membeli motor dan menjadi tukang Ojek. Mereka menganggap bertani terlalu lama menunggu panen itupun kalau panenya berhasil. Banyak orang  memilih alih profesi sebagai tukang ojek yang hasilnya langsung tampak dan rutin.
Menanam jangan buru-buru ingin melihat hasil panennya. Menanam adalah sebuah proses dan panen adalah hasil akhir. Sambil menunggu hasil akhir dari sebuah proses maka lakukanlah aktifitas produktif lainya. Pedagang krupuk telah menunjukan salah satu caranya.
Tingkat kemungkinan keberhasilan usaha yang kita lakukan adalah fifty-fifty, yaitu mungkin gagal dan mungkin berhasil. Akan tetapi keduanya sama-sama mempunyai nilai pelajaran yang tinggi. Dalam sebuah kegagalan terkandung nilai dan pelajaran yang sangat bermanfaat dimasa yang akan datang. Sebab kegagalan hanya diperuntukan bagi orang yang telah mencoba untuk berhasil.
Lebih baik gagal karena telah berani mencoba daripada tidak pernah gagal karena tidak mau mencoba.

Mengawali tahun 2019