Daftar Blog Saya

Minggu, 17 Juni 2018


PULE RIWAYATMU DULU
Oleh : Mardiyanto

Ketika Prof Imam Robandi menggulirkan tema pohon Pule di IRO Society serentak ramai orang membicarakan dan menanam pohon Pule. Sejak dulu tepatnya sejak masa kanak-kanak istri saya bahkan mungkin sebelumnya, ketika tiba bulan Ramadan  Pule adalah suatu tempat yang banyak diburu oleh muda-mudi. Pada sore hari menjelang buka puasa atau pagi setelah sholat subuh banyak muda-mudi yang berjalan kaki ke Pule. Ada apa sebenarnya mengapa banyak anak-anak muda datang ke sana.
Pule adalah nama suatu tempat yang asri di desa Karangtengah kecamatan Cilongok. Terletak di lereng selatan gunung Slamet bagian barat tepatnya diantara Baturaden dan Kaligua. Sebenarnya hanya satu tempat dipinggir Sungai Prukut yang disitu tumbuh pohon Pule yang rindang dan dibawahnya banyak bebatuan kali yang cukup besar  bisa digunakan untuk duduk-duduk bersenda gurau. Pada saat itu belum banyak orang memiliki kendaraan bermotor. Oleh karenanya  Pule menjadi tempat rekreasi muda-mudi yang murah.  Untuk sampai ke Pule cukup ditempuh dengan berjalan kaki sekitar 30 menit dari balai desa Karangtengah. Perjalanan dari balai desa Karangtengah cukup mengasyikan karena harus melewati pinggiran sungai irigasi yang dikanan kirinya terbentang sawah yang luas. Dari pinggiran sungai irigasi memandang kea rah utara tampaklah gunung Slamet menjulang tinggi walaupun puncaknya tak terlihat karena tertutup anak gunung yang lain. Selain pemandangan hutan gunung Slamet bisa menyaksikan air terjun atau Curug Cipendok dengan airnya yang jernih  dari kejauhan yang bentuknya sangat indah seperti burung Cendrawasih berwarna perak.
Bagi muda-mudi desa Karangtengah Pule adalah icon pergaulan mereka. Para pemuda  pemudi yang sudah merantau ke kotapun setiap kali pulang mudik tidak akan pernah melewatkan mengunjungi Pule. Jika ingin berkumpul dengan teman-teman lain grumbul cukuplah datang ke Pule pasti akan ketemu di sana. Tidak sedikit pula diantara mereka yang merenda cinta dan menemukan jodohnya disana.
Pagi hari setelah sholat Subuh dan kuliah Subuh maka berbondong-bondong  muda mudi masih mengenakan sarung dan mukena. Sepanjang perjalanan hampir tiada putusnya bercandaria. Masing-masing bergerombol laki-laki dengan laki-laki perempuan dengan perempuan. Walaupun sampai di Pule paling hanya duduk-duduk ngobrol dan saling bercanda ria akan tetapi suasana seperti ini sepertinya tidak pernah bosan mereka jalani sebagai rutinitas yang mengasyikan.
Keindahan alam Pule sekarang mulai terusik, air yang dulu jernih mengalir dengan suara gemericik diantara bebatuan yang merdu semua tinggal kenangan. Setelah pemerintah memberikan ijin investor membangun PLTG di gunung Slamet dengan membabat entah berapa hektar hutan diatas sana semuanya berubah. Air sungai Prukut yang jernih sudah tidak ada lagi karena sekarang berubah menjadi air lumpur yang sangat keruh. Pinggiran sungai tempat tumbuh pohon Pule mulai tergerus air. Pohon Pule yang dulu tumbuh kokoh dan Rindang sudah mulai condong bahkan tumbang tinggal separoh.
Kemajuan teknologi dan transportasi ikut mendukung lenyapnya tradisi jalan pagi setelah Subuh. Anak-anak muda sekarang sudah membawa motor dan HP maka sudah enggan berjalan kaki lagi. Ajang pergaulan tidak lagi harus saling menunggu dan bertemu tapi cukup dengan gerakan jari. Mungkin anak-anak muda sekarang tidak mengenal lagi Pule sebagai tempat istimewa yang penuh dengan sejuta memory teronggok disana.


Ajibarang, Ramadan ke 15 - 1439 H


Senin, 11 Juni 2018


“ BODYGUARD FROM BEIJING “

Oleh    : Mardiyanto,S.H.

Bodyguard from Beijing adalah sebuah judul film laga yang dibintangi oleh Actor Jet Lee. Dalam film itu dikisahkan seorang wanita cantik tunangan pengusaha kaya raya menjadi saksi kunci sebuah kasus criminal. Statusnya sebagai saksi kunci ini mengancam keselamatan dan nyawa si Wanita cantik sehingga untuk menjamin keamanannya si pengusaha kaya menyewa seorang bodyguard professional dari Beijing.
Profesionalisme kerja si bodyguard membuat si wanita cantik tidak nyaman karena banyak aturan dan larangan bahkan banyak privacy serta hoby yang tidak bebas dilakukan serta selalu diawasi . Si wanita cantik merasa tertekan dan  kebebasanya terampas  sehingga berusaha keluar dan melarikan diri dari pengawasan sang bodyguard. Begitu keluar dari pengawalan dan pengawasan bodyguard ternyata diluar sana bahaya sudah menghadang sehingga hampir saja dia terbunuh oleh pembunuh bayaran jika si bodyguard tidak datang menolongnya. Sejak saat itulah dia sadar posisi dirinya dan apa fungsi bodyguard untuknya.
Dari film itu jika kita analogikan si wanita cantik itu adalah siswa/siswi kita dan Sekolah/kita adalah bodyguardnya dan si pengusaha kaya adalah orang tua siswa. Orang tua siswa mempercayakan anaknya kepada kita untuk dididik dan diajarkan ilmu untuk bekal hidupnya kelak. Sebagai lembaga pendidikan yang professional yang sudah dipercaya oleh masyarakat , Sekolahpun membuat aturan, strategi dan kebijakan pengelolaan pendidikan serta aturan dan tata tertib yang semuanya agar siswa nyaman dalam menuntut ilmu meningkatkan kompetensi, dan mengembangkan minat / bakat serta menanamkan karakter yang positif yang sebaik mungkin . Sebagai pendidik professional maka kita membuat strategi pembelajaran, model pembelajaran , membimbing praktek, memberikan penugasan kepada siswa agar siswa dapat meningkatkan kompetensinya.
Apa yang telah diterapkan sekolah dan guru dalam upaya mencetak siswa/siswi menjadi sosok manusia yang berkualitas ini diterima sebagai sesuatu yang  menghambat kebebasan,kesenangan mereka. Semua anak adalah menyukai jiwa bebas dengan kebebasan sebebas-bebasnya sekehendak hatinya. Aturan yang dibuat sekolah, pembelajaran yang dilaksanakan guru, penugasan, praktek semua dianggap kegiatan yang membatasi nafsu untuk bersenang-senang mengikuti kemauanya. Sehingga banyak siswa berusaha keluar dari lingkaran system yang telah dibuat oleh sekolah dan guru, maka munculah kenakalan-kenakalan yang sebenarnya merupakan protes mereka terhadap kebebasannya yang terampas.
Kita tidak bisa menyalahkan mereka 100 % tapi kita juga tidak boleh membenarkan apa yang mereka lakukan. Strategi dan pendekatan  harus dilakukan untuk mencari solusi terbaik menyadarkan juga  memotivasi anak serta memunculkan kesadaran pada siswa sehingga mereka yakin semua yang kita lakukan adalah untuk mereka. Kita jangan kecewa kesadaran mereka akan muncul setelah mereka lulus dari sekolah kita seiring dengan perkembangan usia dan pola pikir mereka. Segala yang kita lakukan untuk mendidik anak bangsa adalah amal sholeh yang akan dicatat dan mendapat imbalan sesuai kadar keikhlasan kita.

Ajibarang, 13 Jumadil akhir 1439/ 1 Maret 2018

Minggu, 10 Juni 2018


Safe Our ekosystem
Menatap alam yang dulu indah bersih dan sejuk, tapi sudah mulai berubah rusak, kotor. Aku tengok lagi kali Prukut hari ini airnya bersih dan debit airnya turun. Apakah dalam proses menyambut wisatawan lokal pada saat hari lebaran nanti ?
Mudah-mudahan tidak . Sungai ini harus tetap bersih karena dibawah aliran sungai ini ratusan ribu manusia dengan mata pencaharian dan penghidupan dari air sungai ini. Safe Pule, Safe Curug Cipendok, safe Gunung Slamet. 

Minggu, 03 Juni 2018

AKTIFITAS TAK TERJADWAL
Oleh : Mardiyanto

Apa jadwalmu hari ini ?
Sebuah pertanyaan yang kelihatanya biasa-biasa saja tapi mengandung makna yang sangat penting, karena berkait dengan managemen waktu bahkan  dengan perintah kitab suci sebagai wahyu ilahiah. Bagaimana mungkin kita dapat memange waktu dengan efisien sementara jadwal acara kita tidak punya. Hal ini sering kita lakukan manakala waktu kita senggang seperti saat liburan, bahkan banyak pula aktifitas rutin kita yang tidak terjadwal sehingga akhirnya kita banyak membuang waktu atau bahkan malah lupa waktu.
Aktifitas rutin yang sering kita lakukan tidak terjadwal diantaranya :
·         Kapan kita kondangan, menjenguk orang sakit, tengok bayi ?
·         Ngobrol ngalor ngidul dikantor sampai tidak mendengar bel masuk sudah berbunyi.
·         Jalan-jalan di Mall sampai diusir oleh security karena toko mau tutup.
·         Makan/ngopi  bersama diwarung sambil asyik ngobrol .

Banyak aktifitas kita yang tidak terjadwal sehingga memangkas waktu untuk aktifitas lain yang lebih produktif.

Padahal jelas sekali Allah memperingatkan kita dengan kalimat sumpah atas nama waktu yang artinya bahwa waktu itu sangat penting dan jangan sampai disia-siakan.  Waktu adalah pedang jika kita tidak dapat memotong maka kita akan terpotong.
Mari kita rencanakan dan jadwalkan aktifitas kita !

Sabtu, 02 Juni 2018


BUDAYA LITERASI DIKALANGAN GURU
Oleh : Mardiyanto
Guru SMK Muhammadiyah 2 Ajibarang


Budaya literasi ( membaca dan menulis ) di era gawai ( gadget ) tampaknya semakin menurun atau lebih tepatnya luntur. Kita tidak bisa menyalahkan perkembangan teknologi karena perkembangan peradaban itu merupakan suatu keniscayaan istilah kerenya sunatulloh yang pasti akan kita alami dan harus kita sikapi. Teknologi informatika hanya salah satu factor penyebab saja karena masih banyak factor-faktor yang lain diantaranya kurangnya motifasi, sarana prasarana yang kurang memadai juga reward yang mungkin dirasa belum jelas.
Jangankan dikalangan awam dalam dunia pendidikan yang setiap harinya berkutat dengan aktifitas membaca dan menulispun budaya literasi dirasakan masih sangat minim . Baik dikalangan siswa maupun pendidik budaya literasi masih belum menunjukan gejala yang menggembirakan . Terbukti dari kecilnya angka kunjungan ke perpustakaan baik siswa maupun guru. Siswa membacapun hanya sebatas yang ditugaskan oleh guru, jarang sekali yang datang ke perpustakaan karena ingin mendapatkan informasi yang belum diketahuinya. Sebaliknya gurupun membaca sebatas mengingat kembali apa yang akan dia ajarkan kepada muridnya. Untuk memperbaharui kompetensinya diluar yang akan diajarkan pada siswa masih enggan.
Dunia gawai memudahkan kita sekedar copy paste dari berbagai sumber yang belum jelas kesahihanya dan dari mana sumber aslinya. Sebagian besar orang malas membaca tulisan-tulisan yang agak panjang padahal tulisan yang seperti itu biasanya lebih bermutu. Dalam dunia medsos ( facebook, tweeter, WA , dll ) orang akan lebih senang sekedar obrolan yang cenderung senda gurau karena pendek dan mudah dipahami. Sementara untuk membaca artikel atau mungkin catatan yang agak panjang mereka malas.
Terkait dengan budaya literasi , untuk membaca teks yang panjang saja malas apalagi sampai pada tingkatan menulis . Ini tidak hanya pada siswa saja gurupun seperti itu. Walaupun guru terbiasa mengajar akan tetapi kalau diminta menuliskan materi pelajaranya mereka kesulitan dan cenderung menyuruh siswanya merangkum sendiri bab yang telah disampaikan . Sementara ketika siswa diminta merangkumpun mereka sekedar mencatat kembali beberapa kalimat atau paragraph yang dianggapnya penting .
Hal ini tidak hanya pada guru Mapel umum bahkan juga  guru bahasa , walaupun mereka bisa mengajar bagai mana cara membuat karangan yang baik dan benar akan tetapi mereka sendiri belum  menghasilkan tulisan seperti yang diajarkan.

Mari kita budayakan literasi !
Ajibarang , 10 Januari 2018





RAMADAN ISPIRING
Oleh : Mardiyanto


Hari Sabtu adalah jadwal tetap perkuliahanku di Pasca Sarjana UAD. Walaupun bulan Ramadan kami berenam guru-guru dari SMK Muhammadiyah 2 Ajibarang tetap bersemangat berangkat kuliah. Seperti biasa Jum’at malam kami berangkat dari Ajibarang pukul 22.00 WIB. Dengan menggunakan Kijang Grand warna merah marun tahun 97 kami meluncur ke Terminal Purwokerto. Dari Purwokerto kami menggunakan Bus Citra Adi Lancar dengan jadwal pemberangkatan jam 23.30 menuju Yogyakarta. Perjalanan cukup lancer sehingga pukul 03.45 kami sudah sampai di Terminal Giwangan Yogyakarta. Kami langsung menuju warung nasi untuk makan sahur.
Setelah selesai sahur kami langsung menuju masjid Al Ikhlas yang berlokasi sekitar 50 meter dibelajkang Terminal Giwangan. Disana kami melaksanakan segala keperluan pribadi walaupun sekedar gosok gigi dan berwudlu untuk mempersiapkan diri berjamaah sholat Subuh. Kami meletakan tas-tas didepan shoft agar ketika sholat hati tidak was-was. Sholat Subuh berlangsung dengan khusyu Imam sholat membacakan ujung Surat “Abasa dan surat Al Insyirah.
Setelah sholat dan berdzikir tampilah seorang anak usia kelas 6 SD sebagai MC yang membuka kuliah Subuh dengan bacaan Basmalah. Kemudian mempersilahkan pembicara menyampaikan kuliah subuh. Melihat model pengkaderanya cukup mengagumkan, anak seusia itu sudah berani tampil bahkan sudah lancar dan fasih sebagai MC. Pembicara memulai kuliah Subuh dengan menyajikan sebuah kisah inspiratif.
Ada dua orang sahabat yang sangat akrab bernama Al Farisi dan Al Bagdadi. Mereka berasal  dari dua daerah yang berbeda Al Farisi dari Persia sedangkan Al Bagdadi berasal dari Bagdad yang dikenal dengan negeri 1001 malam. Mereka tinggal dan menuntut ilmu bersama-sama selama beberapa tahun sehingga persahabatan mereka sangat akrab bahkan seperti saudara sendiri. Setelah selesai menuntut ilmu bersama sampailah saat mereka harus berpisah dan kembali ke tempat masing-masing. Sebelum berpisah mereka bersepakat bahwa akan mengingat persahabatan mereka sampai kapanpun, sling membantu dan saling mendoakan satu sama lain.
Setelah berpisah masing-masing sibuk dengan kehidupanya sendiri. Al Farisi berbisnis di Persia sementara Al Bagdadi berdagang di Bagdad dan keduanya sama-sama sukses. Sampai pada suatu ketika kondisi ekonomi  mulai berubah sehingga Al Bagdadi mengalami kegoncangan ekonomi sampai dengan bangkrutlah usahanya. Dalam kondisi susahnya Al Bagdadi teringat sahabatnya Al Farisi. Akhirnya Al Bagdadi memutuskan untuk menemui sahabatnya Al Farisi walaupun harus menempuh perjalanan yang sangat jauh.
Kedatangan Al Bagdadi disambut dengan sangat baik dipilihkan hotel terbaik untuk menginap dan dihidangkan makanan terbaik. Sampailah saatnya Al Bagdadi menceritakan keadaanya yang sedang bangkrut. Al Farisi mendengarkan dengan seksama kemudian berusaha menghibur dan membesarkan hatinya serta memberikan bantuan untuk modal usaha agar bisa bangkit kembali. Setelah tinggal cukup lama akhirnya Al Bagdadi pulang dengan membawa modal bntuan dari sahabatnya Al Farisi.
Betapa persahabatan Al Farisi dan Al Bagdadi adalah persahabatan yang sangat tulus saling mencintai, saling menghormati bahkan membantu ketika sahabatnya dalam kesulitan. Al Bagdadi memulai kembali usahanya dengan modal bantuan sahabatnya. Semakin lama usahanya kembali bahkan meningkat sangat drastis sehingga Al Bagdadi menjadi pengusaha yang kaya dan sukses. Sementara kondisi ekonomi Al Farisi sebaliknya kondisinya memburuk sampai akhirnya Al Farisipun bangkrut.
Dalam kesulitannya Al Farisi teringat sahabatnya Al Bagdadi maka pergilah dia ke Bagdad menemui sahabatnya. Ketika sampai depan dirumah sahabatnya Al Bagdadi dia mengetuk pintu sampai sangat lama.  Setelah menunggu sangat lama bahkan hatinya mulai kesal akhirnya keluarlah pembantunya dan mengatakan AlBagdadi sedang sibuk dan  tidak bisa ditemui. Dengan perasaan campur aduk pulanglah Al Farisi kembali kenegerinya di Persia. Ketika ditengah perjalanan tiba-tiba datang seseorang mendekat dan menyerahkan sebuah bungkusan besar sambil berkata, “ Wahai saudara aku titip barang ini akan aku ambil dua hari lagi , jika dalam dua hari aku tidak datang maka barang ini menjadi milikmu.” Lalu orang itupun pergi begitu saja. Dibalik keterkejutanya Al Farisi mematuhi permintaan orang tersebut ditungguinya bungkusan titipan itu.
Sampai dua hari, tiga hari  bahkan setelah beberapa hari orang yang menitipkan bungkusa tersebut tidak kembali. Akhirnya Al Farisi memutuskan untuk membawa bungkusan  tersebut menjadi miliknya sebagaimana pesan yang disampaikan padanya. Sebelum membawanya Al Farisi ingin mengetahui apa isi bungkusan yang ditipkan padanya. Ketika bungkusan itu dibuka maka terkejutlah Al Farisi karena ternyata isi bungkusan tersebut adalah perhiasan yang sangat banyak. Al Farisi sangat bahagia dan dalam benaknya timbul pemikiran  mungkin inilah cara Allah menolong dirinya yang saat ini sedang dalam kesulitan. Pulanglah Al Farisi kenegerinya Persia dengan membawa perhiasan yang akan digunakanya sebagai modal untuk membangkitkan kembali usahanya.
Ditengah perjalanan ada seorang wanita mendekati dan berkata,” Wahai anak muda tolonglah aku yang kelaparan , sudah beberapa hari tidak makan.” Melihat kondisi wanita tua yang memelas maka diambilah beberapa perhiasan diberikan kepadanya. “ Ambilah Bu pakailah untuk membiayai hidupmu mudah-mudahan cukup.’ Dengan gembira wanita itupun menerimanya sambil berkata, “ Terimakasih wahai anak muda, engkau sungguh anak yang baik kamu tunggulah sebentar disini,” Setelah beberapa saat wanita tua itu kembali dengan seorang wanita muda yang wajahnya ditutup cadar seraya berkata,” Wahai anak muda jika kau  bersedia, nikahilah wanita ini.”  Dada Al Farisi berdebar kencang maka disingkaplah cadar yang menutup wajah wanita muda itu. Subhanalloh dari balik cadar itu munculah wajah yang sangat cantic jelita. Akhirnya menikahlah Al Farisi dengan wanita itu dan dibawa pulang ke negerinya.
Begitulah jika mengharap sesuatu kepada manusia maka akan kecewa tapi jika berharap kepada Allah maka Allah akan mendatangkan bantuan dari arah yang tidak kita sangka-sangka.
Setelah selesai Sholat Subuh kami segera menghubungi Grab untuk melanjutkan perjalanan ke kampus.


Yogyakarta, 2 Juni 2018